Dukungan Pendidikan dan Pelatihan dapat Bantu Pengangguran Anak Muda Agar Mampu Berdiri Sendiri

Ajang Berita - Dukungan pendidikan dan pelatihan dapat bantu pengangguran anak muda agar mampu berdiri sendiri. Kolaborasi SOS Children's Villages & Allianz Indonesia dalam We Are The Future 2021 Asah Potensi Remaja Jadi Wirausahawan.

Dukungan Pendidikan dan Pelatihan dapat Bantu Pengangguran Anak Muda Agar Mampu Berdiri Sendiri

Selaras dengan komitmen dalam mendukung pendidikan berkualitas dan lapangan kerja yang layak bagi anak muda, Allianz Indonesia bersama SOS Children’s Villages Indonesia menyelenggarakan program “We Are The Future 2021”.
dukungan-pendidikan-dan-pelatihan-dapat-bantu-pengangguran-anak-muda-agar-mampu-berdiri-sendiri
Dukungan pendidikan dan pelatihan dapat bantu pengangguran anak muda agar mampu berdiri sendiri
Program ini bertujuan untuk memberi dukungan pendidikan dan pelatihan demi mengurangi pengangguran anak muda sehingga mereka mampu berdiri sendiri, memiliki kemampuan untuk bekerja dan mendapatkan kehidupan yang layak di masa depan.

Program ini telah dimulai sejak tahun 2020 dan pertama kali diinisiasi bagi anak muda di SOS Children’s Village Semarang untuk mengembangkan kapasitas remaja dan mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.

Pada tahun pertama, terdapat total 63 sukarelawan dari Allianz Indonesia, termasuk ekspatriat, yang turut berpartisipasi mengajar kelas Bahasa Inggris dan kelas ketahanan diri untuk 126 remaja setiap pekannya.
Melanjutkan di tahun 2021, program “We Are The Future” menyasar remaja tingkat SMA/SMK untuk diberikan pelatihan program kewirausahaan dan business management.
Para remaja diajarkan mengenai bagaimana memulai dan menjalankan usaha sekaligus didampingi langsung oleh profesional dan sukarelawan dari Allianz Indonesia.

Program yang dimulai pada April 2021 ini telah diikuti oleh 6 kelompok usaha yang terdiri dari 23 remaja dari SOS Children’s Villages Semarang dan komunitas dampingan.

Pengasuhan Alternatif Berbasis Keluarga dan Penguatan Keluarga Rentan

SOS Children’s Villages Indonesia sendiri merupakan organisasi yang fokus pada pengasuhan alternatif berbasis keluarga dan penguatan keluarga rentan, yang memiliki komitmen untuk aktif menyuarakan pemenuhan hak- hak anak Indonesia.

Selama 49 tahun berdiri di Indonesia, SOS Children’s Villages memastikan anak-anak yang dibesarkan dengan pengasuhan berbasis keluarga dan didampingi mendapatkan pendidikan dan peningkatan kapasitas yang mereka butuhkan.

Dengan total 940 anak yang kehilangan pengasuhan orang tua dibesarkan di 8 lokasi SOS Children’s Villages di Indonesia.

Selain itu, SOS juga memiliki program penguatan keluarga bagi keluarga rentan di 10 kota di Indonesia.

“Pandemi Covid-19 memberi dampak besar pada model-model usaha khususnya kecil, menengah dan start-up.
Namun, situasi ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk berkembang.
Melihat potensi ini, kami mengajak dan mendukung para anak muda di SOS Chidren’s Villages untuk dapat meningkatkan kapasitas mereka demi memanfaatkan peluang usaha tersebut,” ujar Arini Bachtiar, Head of Corporate Events and CSR, Allianz Life Indonesia.

“Tahun ini menandai lima tahun kolaborasi Allianz Indonesia dan SOS Children’s Villages untuk mendukung pengembangan diri kaum remaja.

Kami berharap kerja sama ini dapat memberi dampak luas tidak hanya untuk masa depan anak-anak muda tetapi juga lingkungan di sekitar mereka,” tutup Arini.

Mendorong Pengembangan Peluang Usaha

Enam jenis usaha yang terbentuk yaitu,
  • Pertama, ada Vems Thrift Store yang didirikan oleh 4 remaja putri dan menjual baju thrift pilihan dengan harga yang terjangkau dan kualitas terjamin.
  • Kedua, ada Resik yang didirikan oleh 3 remaja putra. Resik memproduksi dan menjual sabun cuci untuk piring dan pakaian yang 90% ramah lingkungan.
  • Ketiga, ada Ngepotz didirikan oleh 4 remaja putri yang memproduksi dan menjual es krim pot yang menyasar pasar anak muda.
  • Keempat, ada Yaminki yang didirikan oleh 6 remaja putri yang memproduksi dan menjual mie yamin yang terjangkau, lezat dan porsi yang pas dan menyasar pasar masyarakat luas.
  • Kelima, ada NSB Store yang menjual baju thrift pilihan dengan model terkini dan kualitas pilihan yang didirikan oleh 3 remaja putra.
  • Terakhir, ada Es Kul-Kul yang didirikan oleh 2 remaja putri dan 1 remaja putra yang memproduksi dan menjual es krim stik dan dipasarkan di sekitar SOS Children’s Villages Semarang.
Pada tahap awal, para remaja di setiap kelompok usaha diberikan modal pendanaan sebesar Rp 3.000.000 hingga Rp 4.000.000 serta diberikan pelatihan dan pendampingan usaha.

Di akhir program, Kompetisi Perintisan Usaha Remaja diadakan untuk memotivasi mereka dalam mengembangkan bisnisnya lebih jauh lagi dengan hadiah uang tunai yang dapat digunakan sebagai tambahan modal untuk pengembangan usaha di masa depan.

“SOS Children’s Village Semarang sangat mengapresiasi Allianz Indonesia yang telah berkomitmen membantu remaja kami mempersiapkan kemandirian.

Dari April 2021 hingga hari ini saya melihat langsung semangat anak-anak kami dalam merintis usaha.
Mereka tidak hanya berfokus pada hasil, tapi mereka juga fokus dalam menjalani proses berwirausaha yang sesungguhnya.
Saya berharap setelah ini mereka dapat terus mengasah kemampuan bisnis dan apa yang sudah dipelajari dapat berguna bagi masa depan mereka,” ujar Ardik Setiawan, Village Director SOS Children’s Village Semarang.

Kompetisi Perintisan Usaha Remaja

Penjurian final Kompetisi Perintisan Usaha Remaja diselenggarakan di penghujung tahun 2021 di mana kelompok usaha yang sudah berdiri dinilai berdasarkan aspek manajemen sumber daya manusia, pemasaran dan penjualan serta pengelolaan keuangan.

Bertindak sebagai juri pada Kompetisi Perintisan Usaha Remaja yaitu Yuriske Patricia, Chief Operating Officer Allianz Utama Indonesia, Zeni Rohayati, Head of Sharia Bancassurance Allianz Life Indonesia dan Muhammad Arif Surana, Trainer Allianz Sales Academy Allianz Life Indonesia.

Juara pertama pada Kompetisi Perintisan Usaha Remaja “We Are The Future 2021” jatuh kepada kelompok usaha Yaminki, Lalu, diikuti oleh kelompok usaha Vems dan NSB Store sebagai juara kedua dan ketiga.
Total hadiah uang tunai sebesar Rp 5.000.000 diberikan kepada ketiga kelompok usaha yang menang dan akan digunakan untuk membantu mengembangkan usaha yang telah digeluti.
Selain itu, kelompok usaha lainnya turut mendapatkan apresiasi hadiah voucher sebagai penyemangat untuk terus merintis usaha.

Menanggapi kompetisi ini, Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia menyatakan, “Program We Are the Future tidak hanya berupa pelatihan, tapi juga membentuk karakter, menguatkan remaja sehingga dapat terus bertahan meraih masa depan yang cerah.

Dengan adanya Kompetisi Perintisan Usaha Remaja ini kami yakin mereka akan lebih terlatih dalam berproses dan membentuk mental wirausahawan yang tidak takut jatuh bangun dalam mendirikan bisnis.

Kami sangat bersyukur atas kerja sama yang telah dan akan terlaksana, anak muda kami bisa mendapatkan bekal yang berguna dan mitra kami terlibat secara nyata pada penurunan angka pengangguran anak muda.”

Tidak selesai di sini, kolaborasi Allianz Indonesia dan SOS Children’s Villages Indonesia akan dilanjutkan pada tahun 2022 melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan demi mengurangi pengangguran anak muda dan membantu mereka menjamin masa depan yang cerah.

Pemenuhan Hak dan Pengasuhan Anak

SOS Children’s Villages adalah organisasi sosial non-profit yang memberikan pengasuhan alternatif yang berkualitas dan penguatan keluarga bagi anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua.

SOS Children’s Villages juga secara aktif menyuarakan pemenuhan hak untuk setiap anak, terutama dalam hal pengasuhan.

Didirikan pada tahun 1949 di Innsbruck, Austria, SOS Children’s Villages kini hadir di 136 negara termasuk Indonesia.

Selama 49 tahun di Indonesia, SOS Children’s Villages mengasuh dan mendampingi lebih dari 7.200 anak yang berada di 11 kota di Indonesia, yaitu: Lembang, Jakarta, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Bali, Flores, Banda Aceh, Meulaboh, Medan, dan Palu.

Sedangkan Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981.

Pada tahun 1989, Allianz mendirikan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, perusahaan asuransi umum.

Kemudian, Allianz memasuki bisnis asuransi jiwa, kesehatan dan dana pension dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia di tahun 1996. Di tahun 2006, Allianz Utama dan Allianz Life memulai bisnis asuransi syariah.

Kini Allianz Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 karyawan dan lebih dari 34.000 tenaga pemasar dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya.

Saat ini, Allianz menjadi salah satu asuransi terkemuka di Indonesia yang dipercaya untuk melindungi lebih dari 9 juta tertanggung.

Integrasi Sistematik Ekologis dan Kriteria Sosial

Asia adalah salah satu wilayah pertumbuhan inti untuk Allianz, yang ditandai dengan keragaman budaya, asset dan adat istiadat.

Allianz telah hadir di Asia sejak 1910, menyediakan asuransi kebakaran dan maritim di kota-kota pesisir China.

Saat ini, Allianz aktif di 16 pasar di wilayah tersebut, menawarkan beragam asuransi dengan bisnis inti pada asuransi kerugian, asuransi jiwa, perlindungan dan solusi kesehatan, dan manajemen asset.

Dengan lebih dari 36.000 staf, Allianz melayani kebutuhan lebih dari 22 juta nasabah di wilayah ini melalui berbagai saluran distribusi dan platform digital.

Allianz Group adalah perusahaan asuransi dan manajemen aset terkemuka di dunia dengan 100 juta nasabah individu dan perusahaan di lebih dari 70 negara.

Nasabah Allianz mendapatkan manfaat dari berbagai layanan asuransi individu dan kumpulan, mulai dari asuransi properti, jiwa dan kesehatan, sampai layanan bantuan asuransi kredit dan asuransi bisnis secara global.

Allianz adalah salah satu investor terbesar di dunia, dengan dana kelolaan nasabah asuransi lebih dari 790 miliar Euro.

Sementara manajer aset mereka, PIMCO dan Allianz Global Investors mengelola aset tambahan sebesar 1,7 triliun Euro milik pihak ketiga.

Berkat integrasi sistematik ekologis dan kriteria sosial pada proses bisnis dan keputusan investasi, Allianz memegang posisi terdepan untuk perusahaan asuransi dalam Dow Jones Sustainable Index.

Pada tahun 2020, Allianz Group memiliki lebih dari 150.000 karyawan dan meraih total pendapatan 140 miliar Euro serta laba operasional sebesar 10,8 miliar Euro.

Seluruh perusahaan dan lembaga ini memberikan dukungan pendidikan dan pelatihan dapat bantu pengangguran anak muda agar mampu berdiri sendiri.
jasa-pengiriman-ekspedisi