Perlu Kerja Sama Internasional Guna Hadapi Tantangan Terkait Keamanan dan Keselamatan Maritim di Tengah Covid-19

Ajang Berita - Perlu kerja sama internasional guna hadapi tantangan terkait keamanan dan keselamatan maritim di tengah Covid-19. Simposium Global Maritime Cooperation and Ocean Governance 2021 digelar dengan mengangkat sejumlah tema tentang hukum, ekonomi biru, dan kerja sama keamanan laut.

Perlu Kerja Sama Internasional Guna Hadapi Tantangan Terkait Keamanan dan Keselamatan Maritim di Tengah Covid-19

Simposium "Global Maritime Cooperation and Ocean Governance 2021", digelar oleh National Institute for South China Studies, China.
perlu-kerja-sama-internasional-guna-hadapi-tantangan-terkait-keamanan-dan-keselamatan-maritim-di-tengah-covid-19
Perlu kerja sama internasional guna hadapi tantangan terkait keamanan dan keselamatan maritim di tengah Covid-19
Kegiatan ini mengangkat sejumlah tema seperti "Riset Pemrakarsa tentang Hukum Laut Internasional", "Praktik Tata Kelola Kelautan di Arktik", "Kerja Sama Internasional tentang Keamanan dan Keselamatan Laut di tengah Covid-19", dan "Ekonomi Biru dan Pembangunan Kelautan yang Lestari".

Para pembicara di simposium ini berbagi pandangan tentang beragam riset pemrakarsa mengenai Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS), termasuk peran UNCLOS dalam negosiasi BBNJ, dan relevansi UNCLOS pada era Antroposen.

Topik-topik diskusi juga berlanjut tentang misi pencarian dan penyelamatan, langkah regional untuk memerangi pencemaran plastik, serta status hukum internasional dari Institusi Penjaga Pantai (Coast Guard) menurut UNCLOS.

Tak hanya itu, event ini juga membahas instrumen hukum internasional lainnya, serta memfasilitasi implementasi dan koordinasi rezim aturan UNCLOS.

Negara-negara Arktik telah menjalin kolaborasi di beragam jenjang, serta meningkatkan keterlibatan dan kehadiran pemangku kepentingan Arktik, dikenal luas sebagai China, Jepang, dan Republik Korea, turut menjadi topik pembahasan.

Sebagai penutup, pemain-pemain penting di Arktik akan terus berkolaborasi demi meningkatkan potensi ekonomi regional, serta mencegah timbulnya konflik seiring dengan peluang di Arktik yang semakin baik.
Kerja sama internasional tentang keamanan dan keselamatan maritim di tengah Covid-19 telah mendapat perhatian luas.
Maka, topik ini turut dibahas secara lengkap. Berbagai tantangan besar harus dihadapi kalangan pelaut di dunia yang berjumlah 1,9 juta orang, termasuk krisis keterbatasan kru, tidak ada akses perawatan medis dan vaksinasi, kerja sama global secara lebih lanjut di antara organisasi internasional dan beragam negara.

Di sisi lain, di Laut China Selatan, meski pandemi telah berdampak besar terhadap interaksi antarnegara, kerja sama keamanan dan keselamatan maritim tetap berjalan dengan baik.
Pengembangan ekonomi biru menjadi topik lain yang mendapat perhatian luas.
Dalam sesi diskusi tentang topik ini, sejumlah rekomendasi menarik diajukan berdasarkan riset lapangan dan pengalaman Great Bay Area (GBA), negara kepulauan, dan negara-negara regional.

Hainan, satu-satunya Pelabuhan Perdagangan Bebas di China, berdekatan dengan Laut China Selatan, akan berkontribusi dalam kesejahteraan regional, serta menjangkau dunia dengan menggerakkan pembangunan laut lestari.

Para peserta simposium menyepakati bahwa perlu kerja sama internasional guna hadapi tantangan terkait keamanan dan keselamatan maritim di tengah Covid-19.
jasa-pengiriman-ekspedisi