Mendorong Penggunaan Transportasi Ramah Lingkungan: Perluasan Jumlah Perjalanan KRL untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Ajang Berita - Mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan: perluasan jumlah perjalanan KRL untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Anker mendukung penambahan perjalanan KRL untuk menghindari keadaan yang penuh sesak dan tidak nyaman.

Mendorong Penggunaan Transportasi Ramah Lingkungan: Perluasan Jumlah Perjalanan KRL untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Transportasi perkotaan telah menjadi salah satu penyumbang utama emisi gas rumah kaca (GRK) yang berkontribusi terhadap perubahan iklim global.

Tingginya jumlah kendaraan bermotor dan pola transportasi yang belum ramah lingkungan menyebabkan peningkatan emisi GRK, yang berdampak pada kualitas udara yang buruk dan pemanasan global.
mendorong-penggunaan-transportasi-ramah-lingkungan-perluasan-jumlah-perjalanan-krl-untuk-mengurangi-emisi-gas-rumah-kaca
Mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan: perluasan jumlah perjalanan KRL untuk mengurangi emisi gas rumah kaca
Namun, perluasan jumlah perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) telah menjadi solusi yang efektif dalam mengurangi emisi GRK dan mempromosikan transportasi ramah lingkungan di perkotaan.

Penyebab dan dampak emisi gas rumah kaca dari transportasi perkotaan

Transportasi perkotaan menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin dan solar, yang menghasilkan emisi GRK, terutama karbon dioksida (CO2) yang merupakan gas utama penyebab efek rumah kaca.

Kendaraan bermotor konvensional menghasilkan emisi GRK selama proses pembakaran bahan bakar.

Selain itu, kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di perkotaan menyebabkan mesin kendaraan beroperasi dalam kondisi berhenti dan jalan terhenti, yang menghasilkan lebih banyak emisi per kilometer dibandingkan dengan kondisi lalu lintas yang lancar.

Dampak emisi GRK dari transportasi perkotaan tidak hanya berdampak pada perubahan iklim global, tetapi juga berdampak pada kesehatan manusia.

Partikel-partikel polutan yang dihasilkan oleh emisi kendaraan dapat menyebabkan gangguan pernapasan, penyakit jantung, dan meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Selain itu, emisi GRK juga berkontribusi pada pembentukan kabut asap yang mengurangi visibilitas dan meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.

Kontribusi KRL sebagai transportasi ramah lingkungan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca

KRL telah diakui sebagai salah satu bentuk transportasi perkotaan yang ramah lingkungan karena menggunakan energi listrik sebagai sumber tenaganya.

Dibandingkan dengan kendaraan bermotor konvensional, KRL menghasilkan emisi GRK yang lebih rendah atau bahkan tidak menghasilkan emisi langsung selama operasionalnya.

Emisi yang dihasilkan terkait dengan produksi energi listriknya, yang dapat dikurangi dengan penggunaan sumber energi terbarukan.

Selain itu, KRL memiliki kapasitas angkut yang lebih besar dibandingkan dengan kendaraan pribadi.

Dengan mendorong penggunaan KRL sebagai transportasi utama di perkotaan, dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang beroperasi, sehingga mengurangi kemacetan lalu lintas dan emisi GRK yang dihasilkan dari kendaraan tersebut.

Manfaat penambahan jumlah perjalanan KRL dalam mengurangi dampak lingkungan negatif

Perluasan jumlah perjalanan KRL memiliki beberapa manfaat dalam mengurangi dampak lingkungan negatif:
  1. Pengurangan Emisi GRK:
    Dengan menambah jumlah perjalanan KRL, jumlah penumpang yang menggunakan kendaraan bermotor pribadi dapat berkurang. Hal ini akan mengurangi emisi GRK yang dihasilkan dari kendaraan konvensional, membantu mengurangi polusi udara dan efek pemanasan global.
  2. Pengurangan Kemacetan Lalu Lintas:
    Dengan meningkatkan kapasitas perjalanan KRL, lebih banyak orang akan beralih menggunakan transportasi umum. Hal ini akan mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya dan membantu mengurangi kemacetan lalu lintas, yang pada gilirannya mengurangi waktu perjalanan, konsumsi bahan bakar, dan emisi GRK.
  3. Peningkatan Kualitas Udara:
    Dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang menghasilkan emisi polutan udara, seperti partikel PM2,5 dan NOx, kualitas udara perkotaan dapat meningkat. Udara yang lebih bersih akan berdampak positif pada kesehatan masyarakat dan mengurangi risiko penyakit pernapasan.
  4. Efisiensi Energi:
    KRL cenderung lebih efisien secara energi dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Dengan menggunakan KRL sebagai sarana transportasi utama, konsumsi energi keseluruhan dapat dikurangi, yang berarti penggunaan sumber daya yang lebih hemat.

Anker Dukung Perjalanan KRL Ditambah: Biar Nggak Desak-desakan

PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah mengubah jadwal perjalanan KRL Commuter Line sebagai bagian dari implementasi Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023.

Perubahan ini telah mendapatkan tanggapan positif dari para penumpang, terutama para "anker" (pengguna reguler KRL) seperti Pita (24).

Pita menyambut baik peningkatan kecepatan dan penambahan jumlah perjalanan kereta dalam program Gapeka 2023.

Menurutnya, peningkatan kecepatan perjalanan meskipun tidak signifikan, tetap menguntungkan para anker dengan kecepatan yang lebih cepat dan waktu tiba yang tepat.

Mengurangi Kerumunan di Stasiun

Para anker juga berharap agar jumlah perjalanan kereta terus ditambahkan dalam program Gapeka untuk mengurangi kepadatan.

Pita berpendapat bahwa penambahan perjalanan kereta dapat mengurangi kemacetan jika lebih banyak warga yang memilih naik kereta.

Permintaan serupa juga disampaikan oleh anker lainnya, Iki (19), yang berharap jumlah perjalanan kereta dari Jakarta ke Bogor terus bertambah untuk mengurangi kerumunan di Stasiun Cibinong.

Perubahan jadwal KRL ini dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai respons terhadap perkembangan prasarana perkeretaapian, peningkatan kecepatan, dan penambahan jumlah perjalanan kereta api.

Implementasi Gapeka 2023 juga mencakup sejumlah wilayah, termasuk Jabodetabek, Merak, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan KA Bandara Soekarno-Hatta.

Inovasi untuk Kenyamanan Anker

Gapeka adalah panduan untuk mengatur perjalanan kereta api yang meliputi stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api.

Program ini memiliki tujuan untuk mengendalikan perjalanan kereta api dengan cara yang efisien dan memaksimalkan pengalaman pengguna KRL.

Dengan perubahan jadwal dan peningkatan kecepatan, PT KAI berupaya terus berinovasi untuk menciptakan kenyamanan bagi para anker.

Kebutuhan Mobilitas Penduduk Perkotaan

Perubahan jadwal perjalanan KRL Commuter Line dan implementasi Gapeka 2023 ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan transportasi kereta api.

Diharapkan perubahan ini dapat memenuhi kebutuhan mobilitas penduduk perkotaan, mengurangi kemacetan, dan mendorong lebih banyak orang untuk beralih ke transportasi umum yang ramah lingkungan.

Mengurangi Emisi GRK di Perkotaan Melalui Perluasan Perjalanan KRL

Perluasan jumlah perjalanan KRL merupakan langkah penting dalam mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan dan mengurangi emisi GRK di perkotaan.

Dukungan pemerintah, investasi dalam infrastruktur KRL, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya transportasi berkelanjutan akan membantu mencapai tujuan ini.
jasa-pengiriman-ekspedisi