Volume Sampah Warga Jakarta Meningkat 4 Persen Di Awal Ramadhan

Ajang Berita, Sosial – Tingkat Konsumsi Masyarakat Selama Bulan Ramadhan Ternyata Mengalami Kenaikan, Terbukti Volume Sampah Warga Jakarta Meningkat 4 Persen Di Awal Ramadhan. Sampah Buangan Dari Warga DKI Jakarta Yang Masuk Ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang Mengalami Kenaikan Sebanyak Empat Persen Dari Situasi Normal Yang Mencapai 7.000 Ton Perhari Selama Ramadhan 2019.

Volume Sampah Warga Jakarta Meningkat 4 Persen Di Awal Ramadhan

Jumlah Buangan Sampah Dari Warga DKI Jakarta Yang Dikirim Ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang Di Bekasi, Jawa Barat, Pada Hari Pertama Bulan Ramadhan 1440 Hijriyah, Bertambah 864 Ton Dari Jumlah Biasanya Menjadi 7.864 Ton, Menurut Data Yang Tercatat Pada Unit Pelaksana Teknis Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang.

Berdasarkan Catatan Petugas Di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Ada 12 Truk Yang Dalam 24 Jam Mengirimkan Angkutan Sampah Dari Seluruh Wilayah Di DKI Jakarta Ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang Pada Hari Pertama Bulan Ramadhan. Peningkatan Volume Sampah Sebesar 4 Persen Ini Sebenarnya Tak Terlalu Signifikan, Hampir Sama Saja Dengan Hari Normal Sekitar 7.000 Ton Per Hari.

Kenaikan Jumlah Sampah Dari Wilayah Di DKI Jakarta Selama Bulan Ramadhan Tahun Ini Sebenarnya Lebih Kurang Sama Jika Dibandingkan Dengan Tahun Sebelumnya, Sekitar Empat Persen, Sebagian Besar Berasal Dari Tempat-Tempat Yang Menjual Makanan Untuk Berbuka Puasa (Takjil) Serta Pasar-Pasar Kaget Yang Biasanya Marak Di Bulan Puasa.
volume-sampah-warga-jakarta-meningkat-4-persen-di-awal-ramadhan
Volume Sampah Warga Jakarta Meningkat 4 Persen Di Awal Ramadhan
Sampah Yang Berasal Dari Seluruh Wilayah Di DKI Jakarta Ditimbang Dan Dipilah Berdasarkan Jenisnya Saat Masuk Ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Yang Luasnya Mencapai 110 Hektare. Pemilahan Dilakukan Berdasarkan Jenis Sampahnya, Kalau Jenisnya Sampah Sayur-Sayuran Akan Dibuat Menjadi Pupuk Kompos, Sedangkan Bila Sampahnya Jenis Plastik Akan Dipilah Oleh Pemulung.

Saat Ini Ada Sekitar 4.800 Pemulung Yang Aktif Membantu Memilih, Memilah, Dan Mengurangi Sampah Di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Mereka Adalah Mitra Pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Juga, Karena Mereka Menolong Mengurangi Jumlah Timbunan Sampah Yang Ada.

Namun Ternyata Kenaikan Jumlah Sampah Yang Masuk Ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Tidak Memberikan Pengaruh Yang Signifikan Bagi Pendapatan Para Pemulung. Para Mitra Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Yang Umumnya Di Hari Biasa Memperoleh Pendapatan Sekitar Rp65 Ribu Sehari, Ternyata Di Bulan Ramadhan Ini Pun Sama Saja.

Volume Sampah Warga Jakarta Meningkat 4 Persen Di Awal Ramadhan
jasa-pengiriman-ekspedisi