Transaksi Elektronik Makin Intensif, Pengaduan Konsumen E-Commerce Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Ajang Berita - Transaksi elektronik makin intensif, pengaduan konsumen e-commerce meningkat selama pandemi covid-19. Kementerian Perdagangan catat pengaduan konsumen selama tahun 2021, e-commerce kembali mendominasi.

Transaksi Elektronik Makin Intensif, Pengaduan Konsumen E-Commerce Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Veri Anggrijono menyampaikan, Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal PKTN terus menjamin adanya kepastian hukum dalam memberikan perlindungan kepada seluruh konsumen Indonesia.
transaksi-elektronik-makin-intensif-pengaduan-konsumen-e-commerce-meningkat-selama-pandemi-covid-19
Transaksi elektronik makin intensif, pengaduan konsumen e-commerce meningkat selama pandemi covid-19
Pada 2021, tercatat adanya 9.393 layanan pengaduan konsumen. Jumlah ini naik 10 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 931 layanan pengaduan.

“Sebanyak 95,3 persen atau 8.949 konsumen membuat pengaduan di sektor niaga elektronik/ niaga-el (e-commerce).

Banyaknya pengaduan di sektor ini seiring makin intensifnya transaksi elektronik konsumen selama pandemi Covid-19,” terang Veri.

Jenis Pengaduan Masyarakat

Pengaduan di sektor niaga-el, lanjut Veri, meliputi:
  • Sektor makanan dan minuman,
  • Jasa transportasi,
  • Pengembalian dana (refund),
  • Pembelian barang yang tidak sesuai dengan perjanjian atau rusak,
  • Barang tidak diterima konsumen,
  • Pembatalan sepihak oleh pelaku usaha,
  • Waktu kedatangan barang tidak sesuai dengan yang dijanjikan,
  • Penipuan belanja daring, serta
  • Penggunaan aplikasi media sosial yang tidak berfungsi.
Veri menambahkan, dari total pengaduan konsumen, Kemendag telah menyelesaikan 99,2 persen pengaduan atau sebanyak 9.318 pengaduan.
Sedangkan, yang saat ini masih berproses sebanyak tujuh kasus pengaduan.
Pengaduan yang dinyatakan dalam proses merupakan pengaduan yang masih menunggu kelengkapan data dari konsumen, dalam proses analisis dokumen, menunggu klarifikasi dari pelaku usaha atau konsumen, dan juga sedang dalam proses mediasi.

Pengaduan tidak diproses jika konsumen sudah menyampaikan pengaduan yang sama ke lembaga lain seperti Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), pengadilan negeri, atau ke kepolisian.

Saluran Pengaduan Masyarakat

Veri mengungkapkan, selama periode Januari-Desember 2021, aplikasi pesan Whatsapp menjadi saluran layanan pengaduan konsumen yang paling banyak digunakan yaitu sebanyak 8.511 pengaduan.

Saluran terbanyak selanjutnya adalah surat elektronik (e-mail) 585 pengaduan, situs web 268 pengaduan, datang langsung 8 pengaduan, surat 5 pengaduan, dan telepon 16 pengaduan.

“Penyelesaian pengaduan konsumen akan terus ditingkatkan sebagai wujud pemerintah hadir dalam melindungi konsumen Indonesia dan menciptakan konsumen berdaya, serta pelaku usaha yang tertib,” pungkas Veri.

Hal ini sebagai respons adanya transaksi elektronik makin intensif, pengaduan konsumen e-commerce meningkat selama pandemi covid-19.
jasa-pengiriman-ekspedisi