Rahasia Saffron, Rempah Termahal di Dunia

Ajang Berita - Inilah Rahasia Saffron, Rempah Termahal di Dunia. Tak hanya dikenal sebagai rempah dan bumbu penyedap rasa, namun saffron juga digunakan sebagai media pengobatan sejak zaman dahulu kala.

Rahasia Saffron, Rempah Termahal di Dunia

Saffron diyakini sebagai rempah-rempah paling mahal di dunia, yang mana di Indonesia saffron dijual dengan harga berkisar mulai 250 Ribu Rupiah hingga 500 Ribu Rupiah per gram-nya.

Saffron berasal dari stigma kering berwarna oranye-merah cerah keemasan yang diambil dari bunga Crocus sativus.

Saffron terbaik dihasilkan dari ladang pertanian di wilayah Persia terutama di wilayah Iran, dan kualitas saffron yang terbaik dengan grade tertinggi adalah Saffron Super Negin.

Bunga saffron adalah varietas yang istimewa karena tanaman ini memiliki lebih dari sepasang set kromosom pada sebagian besar tahap hidupnya atau disebut juga sebagai triploid, dimana bunga ini tidak dapat tumbuh di alam liar atau bereproduksi tanpa campur tangan manusia.

Bunga ungu yang cantik ini dikembangbiakkan dengan susah payah serta dipanen langsung dengan menggunakan tangan, dan uniknya hanya pada pagi hari saja ia berbunga.

Semakin cermat dalam proses pembudidayaannya, akan membuat semakin tinggi harganya.
rahasia-saffron-rempah-termahal-di-dunia
Rahasia Saffron, Rempah Termahal di Dunia
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (World Health Organization – WHO), Iran menghasilkan 85 persen dari seluruh produksi saffron di dunia.

Hal ini disebabkan karena iklimnya yang relatif kering dan cerah, serta ilmu pengetahuan pertanian dan pembudidayaan saffron yang diturunkan oleh para petani dari generasi ke generasi.

Kemungkinan saffron pertama kali ditemukan sejak di Zaman Perunggu Yunani, namun hingga sekarang saffron masih tumbuh di sebagian wilayah Eropa dan Asia.

Saffron memiliki sejarah yang panjang seiring berjalannya waktu. Ada hikayat di Mesir yang menceritakan bahwa pada masanya Cleopatra selalu mandi dengan susu kuda yang diresapi saffron terlebih dahulu sebelum menemui para pemuda yang hendak melamarnya.

John O'Connell, dalam bukunya The Book of Spice: From Anise to Zedoary, menyatakan bahwa, “Saffron digunakan untuk mewarnai jaket bolero wol yang dikenakan oleh wanita Minoa; juga dalam kosmetik, yang dicampur dengan oker merah, lemak, dan lilin lebah untuk membuat lipstik”.

Para biarawan pada abad pertengahan telah menemukan bahwa mencampur lem primitif yang terdiri dari putih telur dan saffron dapat menciptakan lapisan tinta kuning yang dapat menggantikan emas dalam produksi naskah dan manuskrip mereka.

Saffron banyak digunakan dalam masakan seperti paella dari spanyol atau pilau dari persia untuk memberikan rasa nikmat yang khas serta tampilan kuning keemasan yang memanjakan mata.

Selai itu saffron juga banyak digunakan untuk memasak sup ikan, roti ragi, kue, dan pai yang banyak ditemukan pada restoran-restoran di seluruh dunia.


Dalam sejarahnya, saffron telah banyak digunakan oleh tabib tradisional untuk mengatasi berbagai macam keluhan kesehatan, mulai dari gangguan jantung hingga penyakit wasir (hemorrhoids).

Penelitian modern telah menunjukkan bahwa tingginya tingkat antioksidan yang ditemukan dalam saffron dapat membantu menangkal peradangan dalam tubuh dan hal tersebut mungkin juga dapat membantu dalam mengobati disfungsi seksual dan depresi.

Bahkan berbagai penelitian terbaru juga memberi indikasi bahwa saffron dapat digunakan untuk mengatasi penyakit kardiovaskular dan kanker.

Saffron pernah disebarkan seperti jerami untuk menyegarkan ruang publik Romawi dan bahkan diresepkan sebagai penangkal wabah pes, menurut The Herball (Generall historie of plants), yang diilustrasikan dengan indah oleh John Gerarde (diterbitkan pada tahun 1597).

Kepopuleran saffron sebagai media pengobatan tampaknya pernah pada posisi puncak pada Abad Pertengahan, tetapi saat tersebut juga merupakan masa dimana pewarnaan makanan, terutama makanan untuk pesta, sedang sangat populer.

A recipe for swan from Le Viandier de Taillevent, sebuah buku masakan yang terbit pada tahun 1300, memberikan resep untuk memasak burung dengan mengulitinya, kemudian memasaknya dengan cara dipanggang.

Ketika burung tersebut telah berada di atas api, “Anda harus mengolesinya dengan saffron; dan ketika dimasak, ia harus direbus bersamaan dengan kulitnya, dengan leher lurus atau rata. Kemudian bulu dan kepala burung tersebut dibaluri dengan pasta yang terbuat dari kuning telur yang dicampur dengan saffron dan madu".

Saffron mampu membangkitkan kemewahan dan keanggunan bila dibaurkan dalam hidangan apa pun. Dan sedikit saja sentuhan saffron mampu membuat masakan yang dihidangkan menjadi bertambah lezat. Inilah Rahasia Saffron, Rempah Termahal di Dunia.
jasa-pengiriman-ekspedisi