Prof. Kotler: Seimbangkan Profitability dengan Sustainability Melalui Penerapan Prinsip-Prinsip Degrowth Economy

Ajang Berita - Prof. Kotler: Seimbangkan profitability dengan sustainability melalui penerapan prinsip-prinsip degrowth economy. Ahli pemasar diharapkan dapat mengoreksi arah dunia pemasaran menuju gerakan pemasaran yang berlandaskan semangat social marketing.

Prof. Kotler: Seimbangkan Profitability dengan Sustainability Melalui Penerapan Prinsip-Prinsip Degrowth Economy

Sebagai rangkaian acara Rakernas Indonesia Marketing Association (IMA) 2022, pada tanggal 27 Mei 2022, yang bertepatan dengan hari ulang tahun Philip Kotler ke 91, telah dilaksanakan kegiatan Studium Generale (SG).
prof-kotler-seimbangkan-profitability-dengan-sustainability-melalui-penerapan-prinsip-prinsip-degrowth-economy
Prof. Kotler: Seimbangkan profitability dengan sustainability melalui penerapan prinsip-prinsip degrowth economy
Prof. Philip Kotler dalam paparannya di acara SG, bertajuk “The Future of Marketing in 2031”, menyampaikan seruan untuk menyeimbangkan profitability perusahaan dengan Sustainability.

Seruan ini diwujudkan dengan menerapkan prinsip-prinsip degrowth economy, baik di level perusahaan maupun segenap pemasar di berbagai belahan dunia.

“Saya rasa fork model dari Buckminster Fuller memberikan gambaran yang baik mengenai situasi bisnis saat ini, dimana kita telah melewati persimpangan dan masih belum terlambat untuk memutuskan dengan lebih bijak.

Apakah kedepannya kita akan tetap melaju dengan prinsip kerja bisnis yang sama seperti sekarang, hingga kita tiba di titik point of no return, atau sebaiknya kita melihat ke belakang, mempertimbangkan backtrack ataupun melakukan lompatan besar untuk menuju situasi masyarakat yang ideal”.

“Saya kira kita semua perlu memutuskan dengan lebih bijak sehingga kita dapat mewariskan dunia yang indah ini kepada generasi selanjutnya.

Saya berharap di 2031, saat perayaan ulang tahun saya yang ke-100, kita sebagai ahli pemasar dapat mengoreksi arah dunia pemasaran menuju gerakan pemasaran yang berlandaskan semangat social marketing.”

Honorary Founding Chairman IMA Hermawan Kartajaya menyampaikan presentasi yang selaras dengan presentasi Philip Kotler, yaitu model swoosh yang dikaitkan dengan Sustainable Development Goals 2030.

Model swoosh yang dibuat Hermawan di tahun 2020, dan sudah digunakan membantu berbagai perusahaan dan institusi pemerintahan agar bisa melakukan relief-recovery-reform di masa pandemi covid-19, digunakan Hermawan sebagai model utama bedah kasus transformasi BUMN.

Selain model swoosh Hermawan juga menyinggung berbagai kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh 10 BUMN yang masuk white paper tersebut.

Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia menyampaikan ucapan selamat ulang tahun dan apresiasinya kepada Profesor Philip Kotler.

“Saya ingin menyampaikan selamat ulang tahun yang ke-91 kepada Prof. Philip Kotler dan tidak lupa apresiasi saya atas sumbangsih beliau selama ini.

Sebagai the founding father of modern marketing, beliau telah memberikan banyak kontribusi signifikan untuk kemajuan dunia pemasaran.

Saya secara pribadi mendukung pelaksanaan prinsip-prinsip social marketing, dimana saya yakin hal tersebut adalah kontribusi dunia pemasaran untuk membawa dunia ke arah yang lebih baik.”

Ketua Majelis Wali Amanat Unpad, yang juga Menteri Pariwisata 2014 – 2019, Dr. Ir. Arief Yahya M.Sc. yang pernah menjabat Dirut Telkom Indonesia 2012 – 2014, memberikan tanggapan atas presentasi Hermawan Kartajaya.

Menurut Arief Yahya, transformasi BUMN membutuhkan transformational leadership. Selain itu juga dibutuhkan pemetaan tantangan digital vortex.
Ini adalah pemetaan yang membandingkan dampak digitalisasi ke berbagai industri.
Untuk inovasi customer value, mencakup apa yang bisa diberikan agar dapat survive dan menang atas tantangan digitalisasi.

Hal ini sesuai pesan Prof. Kotler, seimbangkan profitability dengan sustainability melalui penerapan prinsip-prinsip degrowth economy.
jasa-pengiriman-ekspedisi